Chitika

Jumat, 29 Oktober 2010

Hati-hati Terhadap 150 Sahabat Fiktif

Suatu rangkaian isnad yang lengkap, dengan penyalur-penyalur yang indentitas orangnya tidak dapat dibuktikan sebagai cacat, belum lagi menjamin kebenaran suatu berita. Hal ini disebabkan adanya sahabat-sahabat fiktif sehingga memerlukan penelitian yang lebih cermat terhadap para sahabat.

Murtadha al-'Askari, misalnya, telah berhasil menemukan 150 nama sahabat Nabi yang fiktif, yang tidak pernah ada dalam kehidupan nyata, yang telah dimasukkan oleh penulis sejarah yang bernama Saif bin Umar, pencipta pelakon fiktif Abdullah bin Saba', sebagai saksi-saksi pelapor. Penulis sejarah ini telah memasukkan berbagai kota dan sungai yang kenyataannya tidak pernah ada.20

Di bagian lain banyak ulama berpendapat bahwa hadis yang disampaikan seorang pembohong harus ditolak tetapi laporan sejarah yang ditulisnya harus diterima. Hal ini, misalnya terjadi pada hadis dari Saif bin Umar yang menulis buku ar-Ridda dan al-Futuh yang telah ditolak oleh banyak ulama kerana dianggap pembohong tetapi ceritanya sendiri tentang tokoh fiktif Abdullah bin Saba' -suatu pribadi yang tidak dikenal oleh semua penulis lain- selama ini diterima sebagai fakta sejarah. Tetapi menurut hemat saya, kedua laporannya, hadis maupun bukan hadis harus dipandang dengan kritis. Kalau tentang Rasul Allah saw saja ia mau berbohong apa lagi tentang orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar